Script Login-Logout PHP

Alhamduillah.. Masih bisa diberi kesempatan untuk berbagi pengetahuan dengan kawan2 ...

Jenis Operator

Dalam setiap bahasa pemrograman, pasti terdapat operator-operator untuk melakukan proses matematika. Nah, kali ini saya ingin menjelaskan mengenai jenis-jenis operator-operator dalam Visual Basic 2008 ...

150 Trik Dasar Windows Yang Masih Tersembunyi

Setelah menginstalasi Windows dan aplikasi-aplikasi lain yang dibutuhkan ke dalam komputer, ada beberapa hal yang seharusnya Kamu lakukan. Di antaranya ...

All About "Blue Screen of Death"

Menurut Wikipedia, Blue Screen of Death (BSOD, Bahasa Inggris: Layar Biru Kematian), atau kadang disebut "layar biru" (bluescreen) saja adalah ...

Archive for 2012

Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP

Seiring berjalannya waktu, komputer atau laptop biasanya akan menjadi berat dan lambat. Penyebabnya bisa bermacam-macam, seperti: terlalu banyak aplikasi yang terinstal, registry yang sudah tidak optimal karena sering install dan uninstall, atau bahkan ada file system yang corrupt karena terkena virus atau trojan.



Dalam beberapa kasus, masalah-masalah tersebut bisa diselesaikan satu persatu secara parsial. Namun tidak jarang juga, masalahnya sudah sedemikian kompleks sehingga cara terbaik untuk menyelesaikannya adalah dengan install ulang OS. Bagaimanapun, adalah suatu keniscayaan bahwa suatu saat laptop atau komputer perlu untuk di-install ulang sistem operasinya.



Metode yang umum untuk meng-install ulang OS Windows adalah dengan menggunakan bootable CD/DVD Windows yang sudah ada. Namun hal ini ternyata menjadi masalah tersendiri khususnya bagi komputer atau laptop yang CD/DVD ROM-nya sudah rusak. Hal ini lumrah terjadi mengingat CD/DVD ROM memang perangkat yang relatif lebih mudah rusak. Selain itu, beberapa tipe netbook yang beredar sekarang sengaja tidak dilengkapi dengan DVD ROM untuk menekan harga jual. Lalu bagaimana mereka bisa melakukan install ulang? Apakah harus membeli DVD external?



Untungnya sejak beberapa tahun yang lalu, motherboard komputer/laptop/netbook sudah dilengkapi dengan fitur yang memungkinkan untuk melakukan booting dari USB. Dengan adanya fitur ini maka menjadi memungkinkan untuk melakukan booting dari USB Flash Disk (UFD). Tentu saja UFD perlu kita siapkan sedemikian rupa agar bisa digunakan untuk keperluan ini. Di artikel ini akan dibahas mengenai cara untuk membuat Bootable UFD untuk Windows 7 dan Windows XP.


WINDOWS 7


Yang dibutuhkan:



  1. Source Installer Windows 7. Kalau source Anda berbentuk DVD maka Anda butuh DVD ROM (bagi yang tidak punya bisa pinjam DVD ROM external ataupun pinjam laptop/komputer teman yang DVD ROM-nya masih bagus, hehe..). Kalau source Anda berbentuk ISO maka Anda tidak perlu DVD ROM lagi tentunya.


  2. UFD minimal 4G. Kalau Source Installer Windows 7 Anda sudah include Service Pack 1, kemungkinan 4G tidak cukup jadi Anda butuh UFD yang lebih besar. Dalam contoh ini saya menggunakan UFD 8G.

  3. Cara ini hanya bisa dilakukan under Windows Vista atau Windows 7. Jadi jika OS yang sedang Anda gunakan adalah Windows XP maka Anda tidak bisa melakukan cara ini.


Langkah-langkahnya:



  • Siapkan dan colokkan UFD. Pastikan data-datanya sudah dibackup karena selama proses nanti UFD akan diformat.




  • Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Jika muncul windows UAC klik saya Yes.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik DISKPART lalu tekan Enter.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image




  • Ketik LIST DISK lalu tekan Enter.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Perhatikan letak UFD Anda ada di Disk nomor berapa. Dalam ilustrasi di atas terlihat bahwa UFD saya ada di Disk nomor 2. Sehingga selanjutnya ketik SELECT DISK 2, lalu tekan Enter.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik CLEAN lalu tekan Enter.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik CREATE PARTITION PRIMARY lalu tekan Enter.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik SELECT PARTITION 1 lalu tekan Enter.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik ACTIVE lalu tekan Enter.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik FORMAT FS=NTFS lalu tekan Enter. Selanjutnya tunggu sampai proses format selesai 100%.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik ASSIGN lalu tekan Enter.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik EXIT lalu tekan ENTER. Sampai disini biarkan dulu window Command Prompt, jangan ditutup dulu karena nanti kita akan kembali ke sini lagi.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Siapkan Source Installer Windows 7 Anda. Jika dalam bentuk DVD masukkan ke DVD ROM, jika dalam bentuk ISO segera mount dengan aplikasi virtual drive yang Anda punya.




  • Perhatikan baik-baik direktori atau drive letter tempat Source Installer Windows 7 tersebut. Dalam contoh ini punya saya ada di drive E.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Kembalilah ke window Command Prompt lagi. Sekarang kita ingin masuk ke direktori tempat Source Installer Windows 7 tersebut (dalam contoh ini ada di drive E). Jadi ketik E: lalu tekan Enter.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image




  • Ketik CD BOOT lalu tekan Enter.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Perhatikan baik-baik drive letter UFD Anda. Dalam contoh ini UFD saya ada di drive I. Jadi ketikkan BOOTSECT /NT60 I: lalu tekan Enter (seumpama UFD Anda ada di K, maka perintah yang harus diketik adalah BOOTSECT /NT60 K:).



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Window Command Prompt sekarang sudah bisa ditutup. Selanjutnya tinggal meng-copy semua file yang ada di Source Installer Windows 7 ke UFD Anda.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketika akan digunakan jangan lupa untuk men-set BIOS supaya bisa melakukan booting dari USB.




Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image


WINDOWS XP


Yang dibutuhkan:



  1. Source Installer Windows XP. Kalau source Anda berbentuk DVD maka Anda butuh DVD ROM (bagi yang tidak punya bisa pinjam DVD ROM external ataupun pinjam laptop/komputer teman yang DVD ROM-nya masih bagus, hehe..). Kalau source Anda berbentuk ISO maka Anda tidak perlu DVD ROM lagi tentunya.

  2. UFD minimal 2G.

  3. Download file MYA.zip di sini. File tersebut berisi folder MYA yang didalamnya ada 3 aplikasi penting yaitu BootSect, PeToUSB, dan USB_Prep8. Extract folder MYA ke harddisk Anda. Dalam contoh ini folder MYA saya extract ke (D:).


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



Langkah-langkahnya:



  • Masuklah ke D: -> MYA -> PeToUSB_3.0.0.7 lalu klik kanan PeToUSB dan pilih Run as administrator.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Bila muncul window UAC klik saja Yes.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Akan muncul window PeToUSB. Pastikan Anda mencontreng dan mengisi pilihan seperti yang dilingkari merah dibawah ini. Kalau sudah klik Start.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image




  • Akan ada konfirmasi continue. Klik Yes.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Akan ada peringatan sekali lagi. Klik Yes.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Setelah format selesai, klik OK.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Buka Start -> All Programs -> Accessories, lalu klik kanan pada Command Prompt dan pilih Run As Administrator.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Jika muncul windows UAC klik saya Yes.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik D: lalu tekan Enter. Selanjutnya ketik CD MYABOOTSECT kemudian tekan Enter.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Perhatikan baik-baik drive letter UFD Anda. Dalam contoh ini UFD saya ada di drive G. Jadi ketikkan BOOTSECT /NT52 G: lalu tekan Enter (seumpama UFD Anda ada di K, maka perintah yang harus diketik adalah BOOTSECT /NT52 K:).


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik CD.. lalu tekan Enter. Selanjutnya ketik CD USB_PREP8 kemudian tekan Enter.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik USB_PREP8 kemudian tekan Enter. Akan muncul beberapa keterangan. Tekan saja sembarang tombol.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Selanjutnya akan ada beberapa jenis pilihan. Sebelumnya siapkan dulu Source Installer Windows XP Anda. Jika dalam bentuk DVD masukkan ke DVD ROM, jika dalam bentuk ISO segera mount dengan aplikasi virtual drive yang Anda punya.




  • Ketik angka 1 lalu tekan Enter.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Pilih drive tempat Source Installer Windows XP Anda berada.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketika angka 3 lalu tekan Enter.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Masukkan drive letter UFD Anda. Karena tadi UFD ada di drive G maka ketikkan G lalu tekan Enter.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Ketik angka 4 lalu tekan Enter. Selanjutnya akan muncul konfirmasi apakah Anda yakin untuk melakukan format. Ketik saja Y kemudian tekan Enter.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Tunggu sampai proses format selesai. Lalu tekan sembarang tombol.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Program akan melakukan proses, tunggu saja beberapa saat. Jika sudah muncul tampilan seperti di bawah ini tekan saja sembarang tombol.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Akan muncul window konfirmasi. Klik Yes dan tunggu beberapa saat sampai proses selesai.



Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Jika sudah selesai, akan muncul window Change Migrate seperti di bawah ini. Klik saja Yes.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Klik Yes lagi untuk Unmount Virtual Drive.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image




  • Setelah itu tekan sembarang tombol dua kali dan UFD kini sudah siap untuk digunakan.



  • Ketika akan digunakan jangan lupa untuk men-set BIOS supaya bisa melakukan booting dari USB.


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image



  • Untuk booting pertama kali pilih option nomor satu (TXT Mode). Setelah membuat partisi dan format harddisk serta copy file, komputer/laptop akan restart. Kali ini pilih option nomor dua (GUI Mode).


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image


Membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP Image


Demikian penjelasan untuk membuat Bootable USB Flash Disk untuk Windows 7 dan Windows XP. Semoga bisa membantu Anda, khususnya bagi yang tidak memiliki DVD ROM. Selamat mencoba!

"Checking System Disk" Saat Starting Windows

Auto CheckDisk biasanya Dilakukan Windows XP, setelah kita mematikan komputer tanpa proses shutdown.


Tapi ,,,,


Pernah ngalamin gak, setiap kita menyalakan komputer selalu melakukan checkdisk?


Itu, lho yang layarnya biru, dan kata-katanya kurang lebih kayak gini:


Checking file system on C: The type of the file system is NTFS. One of your disks needs to be checked for consistency. You may cancel the disk check, but it is strongly recommended that you continue. To skip disk checking, press any key within 10 seconds





Memang bagus, tapi Menyebalkan. Karena waktu untuk load windows menjadi (sangat) lama.



Just shared my experience.


Untuk benar atau tidak silahkan dicoba sendiri ,,,,  :D


Cara pertama yang digunakan :


Men-disable Indexing Services pada driver (NTFS only)


=> Klik kanan driver (C/D), Properties, Uncheck “Allow Indexing Service To Index This Disk For Fast File Searching”




Biarkan proses berjalan.


Kemudian restart komputer. (Terkadang komputer masih melakukan check Disk untuk terakhir kalinya, biarkan sampai selesai.)


Kemudian coba restart kembali komputer, apakah komputer masih melakukan check disk ?


+++++


Bila cara ini tidak berhasil,


Gunakan cara extreme,


Men-disable AUTOCHECKDISK.


Pertama, perhatikan terhadap Driver apa saja yang selalu dilakukan proses checkdisk (C atau D atau E ,,,,,)



Kita asumsikan HDD terbagi menjadi 2 partisi ( C dan D ) dan auto Chkdsk selalu berjalan untuk semua Driver saat boot windows.


Ketikkan perintah :


chkntfs /x c: d:


Restart komputer ,,,,,   Jika ingin mengembalikan ke posisi semula ketikkan perintah “chkntfs /D” dan atau “chkntfs /C” (tanpa tanda petik).


(Perintah di atas dapat dilakukan melalui cmd promp, atau langsung melalui jendela Run ,,,)


PERHATIAN :


Kerusakan atas komputer anda karena tutorial ini diberikan bukan tanggung jawab saya.

All About "Blue Screen of Death (BSOD)"



Menurut Wikipedia, Blue Screen of Death (BSOD, Bahasa Inggris: Layar Biru Kematian), atau kadang disebut "layar biru" (bluescreen) saja adalah istilah populer untuk layar yang ditampilkan Microsoft Windows ketika mengalami kesalahan sistem (atau disebut stop error oleh Microsoft). BSOD milik Windows NT, 2000, XP, atau Vista biasanya lebih serius daripada Windows sebelumnya. Ada beberapa hal yang menyebabkan munculnya BSOD ini. Diantaranya driver peralatan yang tidak bagus, kesalahan memori, registry yang rusak atau penggunaan file DLL yang tidak cocok. Berbagai bentuk BSOD terdapat pada seluruh sistem operasi Windows sejak Windows 3.1. BSOD merupakan pengganti black screen of death (layar hitam kematian) yang muncul pada OS/2 dan MS-DOS.[1] Dalam versi awal dari Windows Vista juga terdapat red screen of death atau layar merah kematian, yang digunakan pada kesalahan boot loader.



Dimulai dari ...



1. IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A)

Pesan ini biasanya lebih sering muncul dibanding pesan yang lainnya (kata orang sih gitu). Mengindikasikan bahwa proses kernel-mode atau driver mencoba mengakses lokasi di memori namun tidak mempunyai permission (ijin), atau pada kernel IRQL (interrupt request level) yang terlalu tinggi. Proses kernel-mode hanya bisa mengakses proses-proses lain yang mempunyai IRQL kurang dari atau sama dengan miliknya sendiri. Pesan kesalahan ini disebabkan umumnya kerena ada ketidakcocokan driver yang terinstall di komputer. Daftar penyebabnya adalah :

- masalah driver yang bentrok atau tidak cocok

- masalah video card yang mencakup video card yang di overclock melebihi batas atau anda baru berganti video card dan anda belum menguninstall driver Video card lama dari chipset berbeda


- masalah audio card yang meliputi kesalahan konfigurasi atau bug dalam driver sound card

- setting BIOS yang kurang tepat

Solusinya mungkin bisa dengan cara..

- kemungkinan muncul setelah menginstall driver, system service, ataupun firmware yang salah. Jika pesan Stop memberikan daftar nama driver, disable, hapus, atau roll back (mengembalikan driver ke versi yang bekerja dengan baik) driver yang salah tersebut. Jika men-disable atau menghapus driver menyelesaikan masalah, hubungi manufaktur device (hardware) yang bermasalah untuk kemungkinan update driver yang tersedia.

- Pesan Stop ini juga mungkin terjadi karena hardware yang rusak atau bermasalah. Jika pesan Stop menunjukkan sebuah kategori device tertentu (video atau disk adapter, contohnya), coba lepas atau ganti hardware tersebut untuk menentukan apakah benar hardware tersebut sumber masalahnya.

- Jika anda mengalami pesan Stop ini ketika meng-update Windows XP menjadi sp1, 2, ataupun 3, kemungkinan permasalahan terjadi akibat driver yang tidak kompatibel, system service, scanner virus, atau backup. Untuk mencegah hal ini, sebelum melakukan update Windows, konfigurasi hardware Anda menjadi seminim mungkin fiturnya, dan hapus semua driver third-party (tambahan) dan sistem servis (termasuk antivirus). Setelah update Windows selesai, hubungi manufaktur hardware Anda untuk mendapatkan update yang kompatibel dengan versi service pack (sp) Windows XP Anda.

- Cara terakhir cobalah mereset setting-an BIOS Anda menjadi seperti semula.








2. NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023)

Masalah berada di partisi atau filesystemnya tetapi bukan di harddisknya, ada masalah didalam Ntfs.sys.

Solusinya :

- Bisa melakukan pengecekan dengan memeriksa kabel SATA atau PATA atau bisa mengecek partisi dengan tool chkdsk. SCSI yang malfungsi dan hardware ATA (Advanced Technology Attachment) atau driver dapat juga mempengaruhi kemampuan sistem untuk membaca dan menulis ke dalam disk dan menyebabkan error. Jika menggunakan harddisk SCSI, cek kabel dan masalah perhentian (termination problem) antara kontroler SCSI dan disk. Cek secara berkala Event Viewer untuk pesan error yang berhubungan dengan SCSI atau FASTFAT di dalam System Log atau Autochk di Application Log (Klik kanan pada My Computer, pilih Manage, pada bagian Computer Management – System Tools pilih Event Viewer).

- Cek tool yang biasa Anda gunakan untuk memonitor sistem Anda secara terus menerus (seperti antivirus, program backup, atau program disk defragmenter) apakah sudah kompatibel dengan Windows XP Anda. Beberapa disk atau adapter ada yang dipaketkan dengan software diagnosa yang bisa Anda gunakan untuk melakukan test hardware. Cara untuk melakukan test harddisk atau integritas volume : Metode 1: 1. Buka command prompt (Start – Run – ketikkan cmd) 2. Jalankan tool Chkdsk, yang akan mendeteksi dan mencoba untuk me-resolve struktur sistem file yang corrupt, dengan mengetikkan pada command prompt : chkdsk drive: /f Metode 2: 1. Klik ganda My Computer dan pilih harddisk yang ingin dicek. 2. Pada menu File, pilih Properties. 3. Pilih tab Tools. 4. Pada bagian box Error-checking, klik Check Now. 5. Pada Check disk options, centang Scan for and attempt recovery of bad sectors. Opsi Automatically fix file system errors dapat juga dicentang. Jika volume yang Anda pilih sedang digunakan, sebuah pesan akan muncul dan menanyakan apakah akan menunda disk error checking sampai Anda me-restart komputer. Setelah restart, disk error checking akan berjalan dan volume yang sedang dicek tidak akan dapat digunakan selama proses berlangsung. Jika Anda tidak bisa me-restart komputer karena error, gunakan safe mode atau Recovery Console. Jika Anda tidak menggunakan sistem file NTFS, dan partisi sistem diformat dengan sistem file FAT16 ataupun FAT32 (File Allocation Table), informasi LFN (Long File Name) dapat hilang jika tool harddisk dijalankan melalui command prompt MS-DOS. Command prompt yang muncul ketika menggunakan startup floppy disk atau ketika menggunakan pilihan command prompt dalam sistem multiple boot yang menggunakan partisi FAT16 atau FAT32 dengan Microsoft Windows 95 OEM Service Release 2 (OSR2), Microsoft Windows 98, atau Microsoft Windows Millenium Edition (Me) yang terinstall. Jangan gunakan tool sistem operasi lain untuk partisi Windows XP.

- Memori nonpaged pool mungkin terkuras yang dapat menyebabkan sistem untuk berhenti. Anda bisa menyelesaikan masalah ini dengan menambah RAM, yang akan meningkatkan kuantitas dari memori nonpaged pool yang tersedia untuk kernel.



3. UNEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F)

Bila anda mendapatkan pesan seperti ini, dapat disebabkan karena overclock hardware yang berlebihan, komponen komputer yang kepanasan, BIOS yang korup, dan memory dan CPU yang cacat.




4. DATA_BUS_ERROR


Pesan ini disebabkan karena adanya kemungkinan bahwa memory atau slot memory di motherboard rusak, bisa juga karena kerusakan motherboard, harddisk.

Solusinya :

- Ganti hardware yang rusak



5. PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA (0×00000050)


Disebabkan karena adanya kerusakan hardware, termasuk memory utama, memory video card, atau memory di processor (L2 Cache), serta software yang tidak kompatibel.

Solusinya:

- Jika Anda memasang hardware baru sebelum terjadi error, lepas dan gantilah dengan hardware baru untuk menentukan apakah hardware tersebut yang menyebabkan kerusakan ini. Anda juga dapat menjalankan software diagnosa yang disuplai oleh manufaktur hardware Anda untuk mengecek apakah hardware Anda rusak atau tidak.


- Pesan Stop 0×00000050 dapat terjadi setelah menginstall driver yang salah atau system services. Jika sebuah nama file disebutkan, cobalah men-disable, menghapus, atau roll back drivernya. Disable servis atau aplikasi dan pastikan hal ini menyelesaikan masalah. Jangan lupa untuk menghubungi manufaktur hardware tentang update driver yang tersedia. Jika driver baru tidak tersedia, coba gunakan driver dari alat yang mirip. Misalnya, printer model 1100C menyebabkan pesan Stop 0×00000050, gunakan driver printer untuk model 1100A atau model 1000.

6. INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE (0X0000007B)

Disebabkan karena adanya kesalahan dalam konfigurasi jumper harddisk yang salah, virus boot sector, driver IDE controller yang salah, atau kesalahan driver chipset. Biasanya masalah ini timbul pada saat startup Windows apabila Windows tidak dapat membaca data mengenai system boot partition. Bisa juga disebabkan karena harddisk yang error, file boot.ini yang cacat (corrupted). Bila tidak ada masalah pada disk drive, partisi dan file boot.ini (ketika dua Operating System terinstall) coba cek settingan booting pada BIOS. Apabila masalah ini munculketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak kompatibel dengan Windows.

Solusinya :

- Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windows-nya.



7. VIDEO_DRIVER_INIT_FAILURE (x000000B4)

Kesalahan terjadi pada instalasi driver video card yang kurang sempurna, restart pada saat instalasi atau juga dapat terjadi karena kesalahan dalam instalasi driver dan ada konflik dengan hardware grafis (parallel or serial port).


Solusinya :

- Masuk ke Safe Mode lihat apakah masalah teratasi, jika teratasi, silahkan meng-upgrade driver graphi card terbaru, jika masih gagal, kemungkinan disebabkan oleh kartu grafis dan port paralel, buka “System Properties” di hardware -> Device Manager, double-klik LPT1 port untuk menghubungkan untuk print item tersebut, dalam “resource tab” hilangkan/unselect “use automatic configuration”, kemudian “input I / O range “of” 03BC “to” 0378″



8. BAD_POOL_CALLER (0X000000C2)

Kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan atau driver yang tidak kompatibel. Sering terjadi saat melakukan instalasi XP dari upgrade, atau bukan dari instalasi baru.

Solusinya :

- Coba lepas hardware yang bermasalah / cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.

- Cabut RAM, tukarkan/pindah-pindahkan slot-nya.




9. PEN_LIST_CORRUPT

Pesan ini disebabkan karena adanya kerusakan RAM



10. MACHINE_CHECK_EXCEPTION (x0000009C)

Disebabkan oleh cacatnya hardware(memori, CPU, bus, power supply), atau yang di overclock secara agresif, serta power supply yang kekurangan daya atau rusak.

Solusinya :

- Jika overclocking, frekuensi CPU asli ?? (Qing Xiang) akan memeriksa hardware.

11. KMODE_EXCEPTION_NOT_HANDLED (0×0000001E)

Pesan Stop 0×0000001E mengindikasikan bahwa kernel Windows XP mendeteksi sebuah instruksi prosesor ilegal atau yang tidak diketahui. Penyebab pesan Stop ini 0×0000001E mirip dengan penyebab pesan Stop 0×0000000A, yaitu karena pelanggaran akses dan memori yang tidak valid. Biasanya error-handler (pengendali error) default dari Windows XP akan mengatasi masalah ini jika tidak terdapat error-handling routines didalam kode instruksi yang dijalankan.

Solusinya mungkin bisa dengan cara..

- Pesan Stop 0×0000001E umumnya terjadi setelah meng-install driver yang rusak atau system service, atau mungkin juga ada masalah pada hardware (seperti memori dan konflik IRQ). Jika pesan Stop memberikan daftar nama driver, disable, hapus, atau roll back (mengembalikan driver ke versi yang bekerja dengan baik) driver yang salah tersebut. Jika men-disable atau menghapus driver menyelesaikan masalah, hubungi manufaktur device (hardware) yang bermasalah untuk kemungkinan update driver yang tersedia.

- Jika pesan Stop mencantumkan file Win32k.sys, sumber kerusakan kemungkinan adalah program “remote-control” third-party. Jika program sejenis itu terinstall, Anda mungkin bisa me-disable-nya melalui safe mode. Jika tidak, gunakan Recovery Console untuk secara manual menghapus file system service yang menyebabkan masalahnya.

- Permasalahan juga dapat disebabkan karena firmware yang tidak kompatibel. Kebanyakan masalah ACPI (Advanced Configuration and Power Interface) dapat diperbaiki dengan mengupdate firmware dengan yang terbaru.


- Kemungkinan lain karena ruang disk yang tidak mencukupi ketika menginstall aplikasi atau menjalankan fungsi tertentu yang membutuhkan memori lebih. Anda bisa menghapus file-file yang tidak dibutuhkan untuk mendapatkan ruang disk. Gunakan Disk Cleanup untuk menambah ruang disk. Melalui Recovery Console, hapus file temporari (file dengan ekstensi .tmp), file-file cache Internet, file backup aplikasi, dan file .tmp yang dihasilkan oleh Chkdsk.exe atau Autochk.exe. Anda juga bisa memilih untuk menginstall aplikasi di harddisk yang lain yang memiliki ruang lebih atau bisa juga memindahkan data dari harddisk yang penuh ke harddisk yang memiliki ruang lebih.

- Pesan Stop ini juga mungkin disebabkan oleh kebocoran memori (memory leak) dari aplikasi atau servis yang tidak me-release memori dengan benar. Poolmon (Poolmon.exe) membantu Anda mengisolasi komponen yang menyebabkan kebocoran memori kernel. Untuk informasi lebih lanjut mengenai penanganan kebocoran memori lihat Microsoft Knowledgebase artikel Q177415 (http://support.microsoft.com/kb/177415) : “How to Use Poolmon to Troubleshoot Kernel Memory Leaks” dan Q298102 (http://support.microsoft.com/kb/298102) : “Finding Pool Tags Used by Third Party Files Without Using the Debugger”.



12. MISMATCHED_HAL (0×00000079)

Menunjukkan bahwa HAL (Hardware Abstraction Layer) dan tipe kernel komputer tidak cocok. Error ini sering terjadi ketika setting firmware ACPI dirubah. Contohnya, Anda mungkin meng-install Windows XP di komputer X86-based dengan opsi enable pada ACPI firmware di-enable-kan dan kemudian Anda disable-kan. Error ini dapat juga terjadi ketika file konfigurasi yang tidak cocok antara single dan multi-processor di-copy-kan ke sistem.

Solusinya :

- Muncul ketika sistem menggunakan file Ntoskrnl.exe atau Hal.dll yang sudah out-of-date (kadaluarsa). Hal ini dapat terjadi setelah perbaikan manual dengan meng-copy-kan file yang tidak tepat ke sistem. Error ini dapat juga terjadi ketika menggunakan file yang tidak cocok, seperti meng-copy multi-processor HAL ke dalam sistem yang menggunakan kernel single-processor (atau sebaliknya). Kernel dan file HAL untuk sistem single-processor dan multi-processor disimpan di dalam CD Windows XP Professional dengan menggunakan dua nama yang berbeda. Sebagai contoh, single-processor dan multi-processor masing-masing memiliki file Ntoskrnl.exe dan Ntkrnlmp.exe.


- Jika mengalami pesan ini setelah mengganti setting firmware, restore-lah setting asli Windows XP Professional. Karena sistem yang menggunakan ACPI HAL mengabaikan penugasan IRQ yang berada di firmware, maka Anda hanya bisa mengubah setting IRQ secara manual untuk sistem non-ACPI (Standard PC HAL). Beberapa sistem X86-based menyediakan opsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan fungsi ACPI. Untuk meng-enable dan men-disable ACPI, Anda harus mengubah setting firmware dan meng-install ulang Windows XP-nya karena perlu perubahan registry dan file sistem yang sangat banyak, Anda diharuskan melakukan Setup lagi (installasi dengan jalan upgrade tidak akan berhasil).



13. ATTEMPTED WRITE TO READONLY MEMORY (0x000000BE)


Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service. Tidak beda jauh dengan yang nomor 1 diatas.

Solusinya :

- Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver) dan cari driver yang sesuai dengan Operating System-nya.



14. DRIVER POWER STATE FAILURE (0X0000009F)


Tidak cocok/kompatibel antara “computer’s power management” dengan driver atau services yang berjalan. Biasa terjadi pada saat komputer melakukan “hibernasi”.

Solusinya :


- Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver) atau coba men-disable “Windows’ support for power management”.



15. DRIVER UNLOADED WITHOUT CANCELLING PENDING OPERATIONS (0X000000CE)

Penyebab masalah ini mirip dengan masalah Attempted Write To Readonly Memory, bisa lihat masalah tersebut diatas.

16. DRIVER USED EXCESSIVE PTES (0X000000D)

Lihat pada masalah No More System PTEs.



17. HARDWARE INTERRUPT STORM (0X000000F2)


Masalah timbul ketika suatu hardware (USB atau SCSI controller) gagal untuk “melepas” sebuah IRQ. Kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena masalah pada driver. Selain itu masalah ini juga dapat timbul karena adanya dua perangkat menggunakan IRQ yang sama.



18. KERNEL DATA INPAGE ERROR (0X0000007A)


Masalah timbul pada virtual memory, biasanya karena windows tidak dapat membaca atau menulis data ke swap file. Kemungkinan penyebab antara lain bad sectors, virus, memory yang cacat, atau bahkan kerusakan motherboard.



19. KERNEL STACK INPAGE ERROR (0X00000077)

Penyebab mirip dengan masalah “Kernel Data Inpage Error,” di atas.



20. KMODE EXCEPTION NOT HANDLED (0X0000001E)


Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service, konfilk IRQ. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Masalah ini juga dapat disebabkan karena kurangnya space pada disk pada saat melakukan instalasi.

21. NO MORE SYSTEM PTES (0X0000003F)

Masalah muncul karena Windows kekurangan Page Table Entries (PTEs). PTEs digunakan untuk melakukan mapping RAM. Dimana mapping ini dilakukan oleh Virtual Memory Manager (VMM). Masalah ini juga dapat muncul ketika anda menggunakan beberapa monitor sekaligus.

Solusinya :

- Apabila error tersebut sering muncul, coba untuk menambah alokasi untuk PTEs pada Windows dengan cara sebagai berikut:I

•Buka Registry Editor.

•Lihat pada: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro l\Session Manager\Memory Management


•Double-click pada PagedPoolSize , masukkan value-nya 0 , klik OK.

•Kemudian double-click pada SystemPages. Jika menggunakan beberapa monitor sekaligus masukkan valuenya 36000. Selain itu masukkan valuenya 40000 jika RAM sebesar 128MB atau kurang. Jika RAM 128MB atau lebih masukkan valuenya 110000.

•Setelah selesai, klik OK, tutup Registry Editor dan restart komputernya.



22. STATUS IMAGE CHECKSUM MISMATCH (0Xc0000221)


Kemungkinan penyebab error ini adalah kerusakan pada swap file, atau driver yang corrupted.

Solusinya :

- Dapat menggunakan Driver Rollback atau System Restore dari safe mode, untuk mengembalikan driver sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan Windows XP Professional pemulihan fitur seperti Konfigurasi Baik Terakhir yang Diketahui pilihan startup, Cadangan, atau Automated System Recovery untuk mengembalikan konfigurasi bekerja sebelumnya. Setelah mengembalikan dari media backup, anda mungkin perlu mengajukan permohonan kembali service pack atau hotfix, tergantung pada saat backup dilakukan.

- Jika pesan Stop nama file tertentu, cobalah menggantinya secara manual dengan salinan dari Windows XP Professional sistem operasi CD dengan mode aman atau Recovery Console. Untuk sistem yang menggunakan FAT16 atau sistem file FAT32, Anda memiliki pilihan untuk menggunakan Windows 98 atau Windows Millennium Edition Emergency Boot Disk untuk mengakses hard disk.


Jika file asli dari CD sistem operasi memiliki nama file yang berakhir dengan tanda garis bawah (_) karakter, Anda tidak dapat menggunakan file sampai terkompresi. Konsol Pemulihan’s Salin perintah ini sangat ideal untuk menyalin file terkompresi karena mendeteksi dan memperluas mereka. Jika Anda tidak menentukan nama file tujuan, Anda harus mengubah nama file diperluas dengan ekstensi yang benar sebelum menggunakannya. Dari safe mode atau Recovery Console, Anda dapat menggunakan perintah Expand uncompress dan menyalin file ke lokasi tujuan. Dalam Recovery Console, file yang diperluas diberi nama yang benar setelah disalin ke lokasi tujuan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Expand Menyalin atau perintah, lihat Windows XP Help and Support Centre.



23. STATUS SYSTEM PROCESS TERMINATED (0Xc000021A)

Disebabkan adanya masalah pada Winlogon.exe atau pada Client Server Runtime Subsystem (CSRSS). Bisa juga disebabkan karena suatu user dengan level administrator merubah permission suatu file-file penting pada sistem Windows.



24. UNMOUNTABLE BOOT VOLUME (stop code 0X000000ED)

Disebabkan karena Windows tidak bisa “mount” boot volume. Lihat juga pada bagian “Inaccessible Boot Device,”



25. UNABLE TO LOCATE DLL (0 X00000135)



Disebabkan oleh sebuah file yang telah hilang atau rusak, atau kesalahan registri.


Solusinya :

- Jika dokumen tersebut hilang atau rusak, biasanya blue screen akan menampilkan informasi nam file yang berkaitan, anda dapat mencari computer network atau dokumen lain yang sesuai, dan meng-copynya ke folder Sistem SYSTEM32 subfolder. Jika blue screen tidak menunjukkan nama file, kemungkinan kerusakan berada pada registry, gunakan System Restore.

26. THREAD STUCK IN DEVICE DRIVER (X000000EA)

Biasanya disebabkan oleh video card (VGA) atau disebabkan oleh driver-nya.

Solusinya :

- Install driver terbaru untuk video card anda, jika tidak, anda perlu mengganti VGA untuk checking jika kegagalan masih terjadi.



27. ACPI BIOS Error (x000000A5)

BIOS motherboard tidak mendukung/tidak support spesifikasi ACPI.


Solusinya :

- Jika tidak ada file BIOS yang sesuai, maka dapat meng-instal-nya melalui CD Windows 2K/XP, ketika muncul “press F6 if you need to install a third-party SCSI or RAID driver” tekan tombol F7, jadi Windows akan secara otomatis mencegah instalasi ACPI HAL, dan instalasi PC Standar HAL.



28. Kernel Mode Exception Not Handled (x0000008E)

Kesalahan pada kernel level aplikasi, tetapi Windows tidak menangkap kesalahan prosesor. Biasanya kesalahan kompatibilitas hardware.

Solusinya :

- Upgrade ke driver terbaru atau meng-upgrade BIOS.



29. NMI Hardware Failure (x00000080)


Disebabkan oleh hardware (Sepertinya ada kesalahan lblue screen dan hardware bond).


Solusinya :

- Jika Anda baru saja memasang hardware baru, copot hardware-nya, ganti slot dan kemudian coba install driver terbaru, jika masalah muncul stelah update suatu driver, silakan kembalikan versi asli sebelumnya, untuk memeriksa apakah ada pencemaran di Goldfinger memori dan kerusakan, pemindaian virus, jalankan “chkdsk / r” untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan disk, memeriksa semua hardware add-in card. Jika masih gagal, hubungi perusahaan perbaikan komputer profesional dan minta bantuan.



30. System Thread Exception Not Handled(x0000007E)

Kesalahan system process, tetapi Windows tidak dapat menangkap kesalahan prosesor. Banyak penyebabnya, termasuk: kompatibilitas hardware, ada masalah system driver atau system service, atau beberapa software.

Solusinya :

- Harap gunakan “Event Viewer” untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dari akar penyebab kesalahan yang ditemukan.

31. Registry Error (x00000051)

kesalahan system configuration manager atau kesalahan manajer karena hard disk itu sendiri memiliki kerusakan fisik atau file system, sehingga di dalam register file membaca input / output erorr.

Solusinya :

- Gunakan “chkdsk / r” untuk memeriksa dan memperbaiki kesalahan disk.



32. FTDISK Internal Error (x00000058)

Kegagalan karena kesalahan driver utama.


Solusinya :

- Pertama coba restart komputer untuk melihat apakah dapat menyelesaikan masalah, Jika tidak, coba “Last Known Good Configuration” untuk menyelesaikan.



33. Critical Service Failed (x0000005E)


Awal yang sangat penting untuk mengidentifikasi sistem yang disebabkan.

Solusinya :

- Jika Anda baru saja memasang hardware baru, copot hardware-nya, lalu buka Internet untuk memeriksa daftar apakah hardware itu kompatibel dengan Windows 2K/XP, dan kemudian restart komputer Anda, jika blue screen muncul, gunakan “Last Known Good Configuration” ,jika gagal, dianjurkan untuk memperbaiki atau re-install.



34. Session3 Initialization Failed (x0000006F)

Error ini biasanya muncul pada Windows startup, biasanya muncul pertanyaan driver atau kerusakan yang timbul dari sistem file.


Solusinya :

- Direkomendasikan bahwa penggunaan CD instalasi Windows untuk memperbaiki instalasi sistem.



35. Process Has Locked Pages(x00000076)


Dikarenakan driver pada penyelesaian input / output.

- Solusinya :

Langkah pertama: Klik Start -> Run: regedt32, cari [HKLM \ SYSTEM \ Currentcontrol Set \ control \ session manager \ memory management], double-byte value di sisi kanan “TrackLockedPages”, nilai 1.Langkah Kedua: Jika blue screen lagi, maka pesan kesalahan akan menjadi: STOP: 0x0000000CB (0xY, 0xY, 0xY, 0xY) DRIVER_LEFT_LOCKED_PAGES_IN_PROCESS salah satu dari keempat “0xY” akan muncul nama driver yang menjadi masalah, repair atau uninstall driver yang muncul.Langkah ketiga: Untuk masuk ke registri, hapus “TrackLockedPages” yang sudah ditambahkan tadi.

Multiple IRP Complete Request (stop code 0 x00000044) Biasanya disebabkan oleh driver perangkat hardware.


- Uninstall driver yang baru diinstal.



36. RDR File System (x00000027)

Penyebab kesalahan ini sulit untuk dinilai, tetapi “out of Windows memory management problem” kemungkinan akan menyebabkan munculnya stop code ini.

Solusinya :

- Jika disebabkan karena memory management, meningkatkan/upgrade memori (RAM) akan memecahkan masalah.





SUMBER